Kamis, 02 Oktober 2014

Pengantar Bisnis "Ruang Lingkup Bisnis"

RUANG LINGKUP BISNIS
A.     Definisi Bisnis
Kata bisnis sering terdengar dalam keseharian kita.  Seperti yang  saya dengar ketika bertemu dengan seorang kawan yang sudah lama tidak berjumpa. Lazimnya kita pasti berbasa-basi menanyakan kabar dan kondisinya sekarang.  Utamanya atau ujung-ujungnya pasti kondisi “keuangannya”, meskipun tidak secara langsung. Begitu pula yang saya lakukan dengan mengikuti tata pergaulan yang berlaku umum saat ini.  Kawan saya-pun menjawab bahwa saat ini Ia sudah tidak bekerja lagi tapi sedang  merintis bisnis pulsa dan “one stop payment”.

Ilustrasi diatas memperlihatkan bahwa saat ini orang sudah terbiasa menggunakan kata membangun bisnis daripada membangun usaha. Kenapa ?. Jawabannya mungkin bisa bermacam-macam, lebih keren, lebih modern, lebih global, atau mungkin supaya tidak ketinggalan jaman.  Lalu apa arti dan definisi dari bisnis itu sendiri ?
Bisnis berasal dari bahasa Inggris business, mengembangkan kata dasar busy yang berarti “sibuk” dalam konteks individu, komunitas, ataupun masyarakat. Sedangkan dalam kamus lengkap bahasa Inggris karangan Prof. Drs. S. Wojowasito dan W.J.S Poerwadarminta, business diterjemahkan menjadi : pekerjaan; perusahaan; perdagangan; atau urusan.
Jadi bisnis bisa diartikan menjadi suatu kesibukan atau  aktivitas dan pekerjaan yang mendatangkan keuntungan atau nilai tambah. Dalam ilmu ekonomi, bisnis merupakan organisasi yang menjual barang atau jasa kepada konsumen atau bisnis lainnya, untuk mendapatkan laba.
Dalam ekonomi kapitalis, dimana kebanyakan bisnis dimiliki oleh pihak swasta, bisnis dibentuk untuk mendapatkan profit dan meningkatkan kemakmuran para pemiliknya. Pemilik dan operator dari sebuah bisnis mendapatkan imbalan sesuai dengan waktu, usaha, atau kapital yang mereka berikan. Namun tidak semua bisnis mengejar keuntungan seperti ini, misalnya bisnis koperatif yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan semua anggotanya atau institusi pemerintah yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan rakyat. Model bisnis seperti ini kontras dengan sistem sosialistik, dimana bisnis besar kebanyakan dimiliki oleh pemerintah, masyarakat umum, atau serikat pekerja.
Secara etimologi, bisnis berarti keadaan dimana seseorang atau sekelompok orang sibuk melakukan pekerjaan yang menghasilkan keuntungan. Kata “bisnis” sendiri memiliki tiga penggunaan, tergantung cakupannya
Ø  Penggunaan singular kata bisnis dapat merujuk pada badan usaha, yaitu kesatuan yuridis (hukum), teknis, dan ekonomis yang bertujuan mencari laba atau keuntungan.
Ø  Penggunaan yang lebih luas dapat merujuk pada sektor pasar tertentu, misalnya “bisnis pertelevisian.”
Ø  Penggunaan yang paling luas merujuk pada seluruh aktivitas yang dilakukan oleh komunitas penyedia barang dan jasa. Meskipun demikian, definisi “bisnis” yang tepat masih menjadi bahan perdebatan hingga saat ini.

*      Definisi Bisnis Menurut Para Ahli
1.      Musselman dan Jackson ( 1992 ) mereka mengartikan bahwa bisnis adalah suatu aktivitas yang memenuhi kebutuhan dan keinginan ekonomis masyarakat,perusahaan yang diorganisasikan untuk terlibat dalam aktivitas tersebut.
2.      Gloss,Steade dan Lowry ( 1996 ) mereka mengartikan bahwa bisnis adalah jumlah seluruh kegiatan yang diorganisir oleh orang-orang yang berkecimpung dalam bidang perniagaan dan industri yang menyediakan barang dan jasa untuk kebutuhan mempertahankan dan memperbaiki standart serta kualitas hidup mereka.
3.      Allan Afuah ( 2004 ) beliau mengartikan bahwa bisnis merupakan sekumpulan aktivitas yang dilakukan untuk menciptakan dengan cara mengembangkan dan mentransformasikan berbagai sumber daya menjadi barang atau jasa yang di inginkan konsumen.
4.      Steinford mengartikan bisnis sebagai suatu lembaga yang menghasilkan barang dan jasa yang dibutuhkan masyarakat. Menurut Steinford, jika kebutuhan masyarakan meningkat, lembaga bisnis pun akan meningkat perkembangannya untuk memenuhi kebutuhan tersebut sambil memproleh laba.
5.      Mahmud Machfoedz juga berpendapat bahwa bisnis adalah suatu usaha perdagangan yang dilakukan oleh sekelompok orang yang terorganisasi agar bisa mendapatkan laba dengan cara memproduksi dan menjual barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
6.      T. Chwee (1990) Menurutnya, bisnis merupakan suatu sistem yang memproduksi barang dan jasa untuk memuaskan kebutuhan masyarakat. Sementara itu, menurut Grifin dan Ebert, bisnis adalah suatu organisasi yang menyediakan barang atau jasa yang bertujuan untuk mendapatkan keuntungan.
7.      Griffin dan Ebert (1996) Beliau mengartikan bisnis sebagai aktifitas yang menyediakan barang atau jasa yang diperlukan atau diinginkan oleh konsumen. Dapat dilakukan oleh organisasi perusahaan yang memilki badan hukum, perusahaan yang memiliki badan usaha, maupun perorangan yang tidak memilki badan hukum maupun badan usaha seperti pedagang kaki lima, warung yang tidak memiliki Surat Izin Tempat Usaha (SITU) dan Surat Izin Tempat Usaha (SIUP) serta usaha informal lainnya.
8.      Hughes dan Kapoor Beliau mengartikan bisnis adalah aktifitas  melalui penyediaan barang dan jasa bertujuan untuk menghasilkan profit (laba). Suatu perusahaan dikatakan menghasilkan laba apabila total penerimaan pada suatu periode (Total Revenues) lebih besar dari total biaya (Total Costs) pada periode yang sama. Laba merupakan daya tarik utama untuk melakukan kegiatan bisnis, sehingga melalui laba pelaku bisnis dapat mengembangkan skala usahanya untuk meningkatkan laba yang lebih besar.
Berdasarkan dari beberapa pendapat para ahli atau pakar, saya mencoba mencoba menyimpulkan bahwa bisnis merupakan kegiatan yang dilakukan baik oleh individu maupun sekelompok orang dalam suatu organisasi untuk menciptakan  nilai (value) melalui produksi barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan masyarakat serta memperoleh keuntungan melalui transaksi atau jual beli. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa bisnis mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
1.      Merupakan kegiatan individu atau kelompok.
2.      Terorganisasi (adanya manajemen).
3.      Memproduksi barang atau jasa.
4.      Menciptakan nilai.
5.      Produksi dihasilkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
6.      Melakukan transaksi atau pertukaran
7.      Mendapatkan laba (keuntungan) dari kegiatannya.
Dari ciri-ciri tersebut diatas, apakah yang dilakukan oleh kawan saya yang berjualan pulsa hp serta jasa perantara pembayaran listrik, telpon, pam dan lain-lain bisa dikatakan sebagai bisnis ?. Jelas ia memperlihatkan hampir semua ciri-ciri tersebut diatas. Namun bagaimana dengan ciri kedua, yaitu adanya manajemen. Terus terang saya lupa menanyakan hal ini kepada kawan saya karena saya kemudian asyik dengan peluang prospek “bisnis” tersebut di komplek perumahan, apalagi jika jenis barang atau jasanya ditambah dengan gas dan aqua galon.
*      Persamaan dan Perbedaan yang terdapat dalam Definisi
1.    Persamaan pada umumya definisi bisnis yang dikutip oleh para ahli bisnis cenderung   sama yakni bisnis adalah kegiatan usaha yang terorganisasi untuk menghasilkan barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Dan bertujuan menghasilkan profit (laba), yang kemudian laba tersebut digunakan untuk usaha meningkatkan laba atau perusahaan yang lebih besar lagi.
2.  Perbedaan definisi yang dikutip para ahli bisnis tidak begitu menonjol. hanya terdapat perbedaan dalam kutipan “Hughes dan Kapoor” dengan yang lain terdapat pernyataan “orang yang mengusahakan uang dan waktunya dengan menanggung resiko artinya bisnis itu mengandung resiko yang harus ditanggung oleh pelaku bisnis tersebut yakni laba atau rugi
3.   Klasifikasi Bisnis terdiri dari berbagai macam tipe, dan, sebagai akibatnya, bisnis dapat dikelompokkan dengan cara yang berbeda-beda. Satu dari banyak cara yang dapat digunakan adalah dengan mengelompokkan bisnis berdasarkan aktivitas yang dilakukannya dalam menghasilkan keuntungan.
4.   Manufaktur adalah bisnis yang memproduksi produk yang berasal dari barang mentah atau komponen-komponen, kemudian dijual untuk mendapatkan keuntungan. Contoh manufaktur adalah perusahaan yang memproduksi barang fisik seperti mobil atau pipa.
5. Bisnis jasa adalah bisnis yang menghasilkan barang intangible, dan mendapatkan keuntungan dengan cara meminta bayaran atas jasa yang mereka berikan. Contoh bisnis jasa adalah konsultan dan psikolog.
6.      Pengecer dan distributor adalah pihak yang berperan sebagai perantara barang antara produsen dengan konsumen. Kebanyakan toko dan perusahaan yang berorientasi-konsumen adalah distributor atau pengecer. lihat pula: Waralaba
7.      Bisnis pertanian dan pertambangan adalah bisnis yang memproduksi barang-barang mentah, seperti tanaman atau mineral tambang.
8.      Bisnis finansial adalah bisnis yang mendapatkan keuntungan dari investasi dan pengelolaan modal.
9.      Bisnis informasi adalah bisnis menghasilkan keuntungan terutama dari pejualan-kembali properti intelektual (intelellectual property).
10.  Utilitas adalah bisnis yang mengoperasikan jasa untuk publik, seperti listrik dan air, dan biasanya didanai oleh pemerintah.
11.  Bisnis real estate adalah bisnis yang menghasilkan keuntungan dengan cara menjual, menyewakan, dan mengembangkan properti, rumah, dan bangunan.
12.  Bisnis transportasi adalah bisnis yang mendapatkan keuntungan dengan cara mengantarkan barang atau individu dari sebuah lokasi ke lokasi yang lain.


B.     Tujuan kebijakan bisnis
ü  Melindungi usaha kecil dan menengah.
Kebijakan bisnis dibuat untuk melindungi usaha kecil dan menengah, karena mayoritas bisnis di Negara kita ini di dominasi oleh usaha-usaha menengah ke atas. Kebijakan ini berguna u ntuk mencegah usaha kecil tersingkir dan tidak mempunyai lahan atau wilayah berusaha. Padahal justru usaha kecil ini yang perlu dikembangkan sehingga bisa menjadi lebih besar dan mempunnyai daya saing.
ü  Melindungi lingkungan hidup sekitarnya.
Melakukan bisnis atau usaha di Negara kita ini memiliki aturan, dan itu diharuskan. Aturan tersebut antara lain adalah tujuannya untuk tidak merusak atau memberi dampak negative kepada lingkungan hidup sekitar wilayah tempat usaha tersebut.Tidak dibenarkan jika membuang limbah ke tempat yang dimanfaatkan oleh penduduk sekitar, seperti sungai. Dengan adanya kebijakan ini, maka para pebisnis juga akan meminimalisasikan dampak negative yang nantinya akan berimbas kepada penduduk dan lingkungan hidup sekitarnya.
ü  Melindungi konsumen.
Bisnis yang baik adalah usaha bisnis yang mementingkan pelayanan kepada konsumen. Konsumen adalah raja yang perlu dilindungi. Konsumen jangan sampai dirugikan atau dikecewakan oleh karena mengkonsumsi jasa atau barang yang diproduksi dari para pebisnis tersebut. Segala yang diberikan kepada konsumen haruslah yang terbaik dan pelayannya pun harus prima. Jika konsumen merasa dilindungi dan mendapatkan yang terbaik dari para pebisnis tersebut, konsumen tidak segan-segan bekerja sama kembali.
ü  Pendapatan pemerintah.
Banyaknya bisnis yang beroperasi di Negara kita ini tentunya juga memberikan keuntungan bagi Negara kita juga. Bisnis yang beroperassi memiliki kewajiban untuk membayar pajak kepada pemerintah. Inilah yang sering kita sebut dengan devisa. Semakin banyak untung/laba yang diperoleh suatu uasaha bisnis, semakin besar pula ia harus membayar pajak Negara demikian sebaliknya. Devisa yang diperoleh tersebut digunakan lagi oleh pemerintah untuk melakukan pembangunan di tiap-tiap wilayah di Negara kita ini. Namun sering terjadi penyelewengan terhadap uang yang seharusnya menjadi hak rakyat ini (korupsi).

Kebijakan bisnis bertujuan untuk mencapai stablisasi ekonomi yang dapat diukur dengan
a.       Kesempatan Kerja
Semakin besar gairah untuk berusaha, maka akan mengakibatkan peningkatan produksi. Peningkatan produksi ini akan diikuti dengan kebutuhan tenaga kerja. Hal ini berarti akan terjadinya peningkatan kesempatan kerja dan kesehjateraan karyawan.
Menurut kesimpulan saya semakin kita banyak berusaha meningkatkan produksi kita dapat membuka byk kesempatan lapangan pekerjaan dan tentunya pun dapat menguntungkann kita karena meningkatnya produksi.

b.      Kestabilan harga
Apabila kestablian harga tercapai maka akan menimbulkan kepercyaan di masyarakat. Masyarakat percaya bahwa barang yang mereka beli sekarang akan sama dengan harga yang akan masa depan.
Menurut kesimpulan saya apabila harga tetap stabil dan tak berubah karena berbagai faktor akan membuat masyarakat akan lebih percaya bahwa harga terseut akan terus seperti itu samapi kapanpun.dan pastinya mereka akan terus membeli produk kita
c.       Neraca Pembayaran Internasional 
      Neraca pembayaran internasional yang seimbang menunjukkan stabilisasi ekonomi di suatu Negara. Agar neraca pembayaran internasional seimbang, maka pemerintah sering melakukan kebijakan-kebijakan moneter.

C.     Sistem Perekonomian dan sistem pasar
Jenis-jenis sistem perekonomian :
1.      Sistem ekonomi tradisional
Merupakan sistem ekonomi yang diterapkan dengan keadaanya yang tradisional. Sesuai dengan keadaannya yang tradisional, corak perekonomiannya pun bersifat tradisional. Tekhnik produksi dipelajari secara turun-temurun. Umumnya produksi lebih mengandalkan alam dan tenaga kerja. Hasil pproduksi pun terbatas hanya untuk keluarga dan kelompok.
2.      Sistem ekonomi komando
Biasa dissebut sistem ekonomi pusat/perencanaan, peran pemerintah sangat dominan. Sedangkan paeran masyarakat atau pihak swasta sangat kecil. Pada sistem ini pemerintah menentukan babrang dan jasa apa yang akan diproduksi dengan cara atau metode bagaimana barang tersebut diproduksi, serta kepada siapa dan untuk siapa baranng tersebut dioroduksi.
3.      Sistem ekonomi pasar
Merupakan kebalikan dari sistem ekonomi komando. Pada sistem ekonmi psar kegiatan ekonomi produksi, distribusi, dan konsumsi dilakukan oleh pihak swasta. Pemerintah hanya mengawasi dan melakukan kegiatan ekonomi yang berhubungan dengan penyelenggaraan negara.
4.      Sistem ekonomi campuran
Dalam sistem ekonomi campuran pemerintah dn swasta (masyarakat) saling berinteraksi dalam memcahkan masalah ekonomi, kegiatan ekonomi masyarakat diserahkan kepada kekuatan pasar anmun sampai batas tertentu pemerintah tetap melakukakn kendali dan campur tangan. Tujuan pemerintahh melakuakan hal terrsebut agar perkonomian tidak lepas kendali sama sekali dan tidak menguntungkan pemillik modal besar.

D.    Kesempatan bisnis dan usaha
Dalam berbisnis kita harus banyak melihat kesempatan dan peluang yang ada sekecil apapun itu. Seperti dapat kita telaah dari masyarakat sekitar kita, kita dapat melakukan reset sendiri apa saja yang dibutuhkan oleh masyarakat sekitar. Dan dari segi lokasi kita dapat meninjau apakah yang dapat kita ciptakan dalam lokasi tempat tinggal atau lokasi lainnnya. Sebagai contoh didaerah pedalam para masyarakat masih berjalan tanpa menggunakan alas kaki alangkah bagusnya apabila kita memproduksi sendal dan mendristibusikannya disana. Pasti akan sangat berpeluang emas bukan? Dari segi selera pun bisa dapat kita tinjau balik seperti dalam lingkungan kampus yang pasti sebagian anak menggunakan laptop atau notenook kita dapat membuat case tempat laptop tersebut sesuai selera mereka.

E.     Unsur-unsur penting dalam aktivitas ekonomi
ü  Keinginan manusia: semuanya berawal dari hati dengan didasari dengan niat lalu diikuti dengan keinginan.
ü  Sumber-sumber daya baik SDA ataupun SDM: Sumber disini bisa berarti menjadi modal Kita atu sebagai investasi, contoh dari SDA adalah seperti air, udara, tanah dll. Contoh: SDM adalah tenaga kerja manusia.
ü  Pengetahuan yang luas: jika ingin berusaha khuususnya dalam bidang ekonomi kia memerlukan setidaknya sedikit ilmu tentang ekonomi agar kita tidak kalah sing dengan yg Lain.
ü  Mitra ataupun kolega: kalo kita tidak mempunyai mitra ataupun yg biasa dissebut dgn Kerabat aktivitas kita tiidak akan maju dan tidak akan dpt berkembang krn tdk memiliki Pendapat atupun masukan.

F.     Hakikat Bisnis
Apa sih sebenarnya hakekat dari sebuah bisnis?
1.      bahwa dalam bisnis itu ada pertukaran produk dan uang, singkat kata terjadi jual beli. Jadi sebuah bisnis, dikatakan real sebuah bisnis, jika ada proses ini. Kalo tidak berarti bukan bisnis namanya.
2.      bahwa bisnis sesungguhnya adalah membantu memberikan nilai tambah dan nilai manfaat yang kita miliki untuk menolong orang lain memecahkan persoalan yang dihadapinya. Dan pastinya saling menguntungkan bagi kedua pihaknya, bagi si ppembisnis dan si mitra pembisnis tersebut. Setelah direnungi ternyata hal ini benar adanya. Satu contoh: bisnis rumah makan. Nilai tambah yang dimiliki owner: kemampuan menyajikan makanan yang lezat dan bergizi. Tentu nilai tambah ini akan bermanfaat bagi orang lain yang sedang lapar (masalah). Jadi, sebuah bisnis yang baik HARUSLAH MEMBERI MANFAAT dan NILAI TAMBAH BAGI ORANG LAIN
G.    Mengapa harus belajar bisnis
Sebagai mahasiswa jurusan ekonomi yg memang selalu berhubungan dengan bisnis ya tentu saja wajib mempelajarinya karena bisnis adalah kegiatan yg sangat menguntungkan yang banyak dilakukan oleh hampir seluruh manusia dimuka bumi inni. Tidak hanya menguntungkan satu pihak namun bagi kedua belah pihak. Jadi hal yang paling menjanjikan ntuk mendapatkan keuntungan yg banyak adalah dengan cara berbisnis. Dan tentunya tidak sembarangan berbisnis saja dibuuthkan skill dan kemampuan serta pengalaman. Dengan berbisnis kita pun dapat menambah pendapatan negara dari pajak yang dihasilkan.

Sumber:
v  Wikipedia.org ; Googling; Kamus Lengkap Bahasa Inggris;
v  Organisations and the Business Environment, Second Edition by David Campbell, Tom Craig.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar dan Saran dari Kawan-kawan sekalian sangat Saya Harapkan...