A. Definisi Bisnis
Kata
bisnis sering terdengar dalam keseharian kita. Seperti yang
saya dengar ketika bertemu dengan seorang kawan yang sudah lama tidak
berjumpa. Lazimnya kita pasti berbasa-basi menanyakan kabar dan kondisinya
sekarang. Utamanya atau ujung-ujungnya pasti kondisi “keuangannya”,
meskipun tidak secara langsung. Begitu pula yang saya lakukan dengan mengikuti
tata pergaulan yang berlaku umum saat ini. Kawan saya-pun menjawab bahwa
saat ini Ia sudah tidak bekerja lagi tapi sedang merintis bisnis pulsa
dan “one stop payment”.
Ilustrasi
diatas memperlihatkan bahwa saat ini orang sudah terbiasa menggunakan kata
membangun bisnis daripada membangun usaha. Kenapa ?. Jawabannya mungkin bisa
bermacam-macam, lebih keren, lebih modern, lebih global, atau mungkin supaya
tidak ketinggalan jaman. Lalu apa arti dan definisi dari bisnis itu
sendiri ?
Bisnis berasal dari
bahasa Inggris business, mengembangkan kata dasar busy yang
berarti “sibuk” dalam konteks individu, komunitas, ataupun masyarakat.
Sedangkan dalam kamus lengkap bahasa Inggris karangan Prof. Drs. S. Wojowasito
dan W.J.S Poerwadarminta, business diterjemahkan menjadi : pekerjaan;
perusahaan; perdagangan; atau urusan.
Jadi bisnis bisa diartikan
menjadi suatu kesibukan atau aktivitas dan pekerjaan yang mendatangkan
keuntungan atau nilai tambah. Dalam ilmu ekonomi, bisnis merupakan
organisasi yang menjual barang atau jasa kepada konsumen atau bisnis lainnya,
untuk mendapatkan laba.
Dalam ekonomi
kapitalis, dimana kebanyakan bisnis dimiliki oleh pihak swasta, bisnis dibentuk
untuk mendapatkan profit dan meningkatkan kemakmuran para pemiliknya. Pemilik
dan operator dari sebuah bisnis mendapatkan imbalan sesuai dengan waktu, usaha,
atau kapital yang mereka berikan. Namun tidak semua bisnis mengejar keuntungan
seperti ini, misalnya bisnis koperatif yang bertujuan meningkatkan
kesejahteraan semua anggotanya atau institusi pemerintah yang bertujuan
meningkatkan kesejahteraan rakyat. Model bisnis seperti ini kontras dengan
sistem sosialistik, dimana bisnis besar kebanyakan dimiliki oleh pemerintah,
masyarakat umum, atau serikat pekerja.
Secara etimologi,
bisnis berarti keadaan dimana seseorang atau sekelompok orang sibuk melakukan
pekerjaan yang menghasilkan keuntungan. Kata “bisnis” sendiri memiliki tiga
penggunaan, tergantung cakupannya
Ø Penggunaan singular
kata bisnis dapat merujuk pada badan usaha, yaitu kesatuan yuridis (hukum),
teknis, dan ekonomis yang bertujuan mencari laba atau keuntungan.
Ø Penggunaan yang lebih
luas dapat merujuk pada sektor pasar tertentu, misalnya “bisnis pertelevisian.”
Ø Penggunaan yang
paling luas merujuk pada seluruh aktivitas yang dilakukan oleh komunitas
penyedia barang dan jasa. Meskipun demikian, definisi “bisnis” yang tepat masih
menjadi bahan perdebatan hingga saat ini.
Definisi Bisnis Menurut Para Ahli
1. Musselman dan Jackson
( 1992 )
mereka mengartikan bahwa bisnis adalah suatu aktivitas yang memenuhi kebutuhan
dan keinginan ekonomis masyarakat,perusahaan yang diorganisasikan untuk
terlibat dalam aktivitas tersebut.
2. Gloss,Steade dan
Lowry ( 1996 )
mereka mengartikan bahwa bisnis adalah jumlah seluruh kegiatan yang diorganisir
oleh orang-orang yang berkecimpung dalam bidang perniagaan dan industri yang
menyediakan barang dan jasa untuk kebutuhan mempertahankan dan memperbaiki
standart serta kualitas hidup mereka.
3. Allan Afuah ( 2004 ) beliau mengartikan
bahwa bisnis merupakan sekumpulan aktivitas yang dilakukan untuk menciptakan
dengan cara mengembangkan dan mentransformasikan berbagai sumber daya menjadi
barang atau jasa yang di inginkan konsumen.
4. Steinford mengartikan bisnis
sebagai suatu lembaga yang menghasilkan barang dan jasa yang dibutuhkan
masyarakat. Menurut Steinford, jika kebutuhan masyarakan meningkat, lembaga
bisnis pun akan meningkat perkembangannya untuk memenuhi kebutuhan tersebut
sambil memproleh laba.
5. Mahmud Machfoedz juga berpendapat
bahwa bisnis adalah suatu usaha perdagangan yang dilakukan oleh sekelompok
orang yang terorganisasi agar bisa mendapatkan laba dengan cara memproduksi dan
menjual barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
6. T. Chwee (1990) Menurutnya, bisnis
merupakan suatu sistem yang memproduksi barang dan jasa untuk memuaskan
kebutuhan masyarakat. Sementara itu, menurut Grifin dan Ebert, bisnis
adalah suatu organisasi yang menyediakan barang atau jasa yang bertujuan untuk
mendapatkan keuntungan.
7. Griffin dan Ebert
(1996)
Beliau mengartikan bisnis sebagai aktifitas yang menyediakan barang atau jasa
yang diperlukan atau diinginkan oleh konsumen. Dapat dilakukan oleh organisasi
perusahaan yang memilki badan hukum, perusahaan yang memiliki badan usaha, maupun
perorangan yang tidak memilki badan hukum maupun badan usaha seperti pedagang
kaki lima, warung yang tidak memiliki Surat Izin Tempat Usaha (SITU) dan Surat
Izin Tempat Usaha (SIUP) serta usaha informal lainnya.
8. Hughes dan Kapoor Beliau mengartikan bisnis
adalah aktifitas melalui penyediaan barang dan jasa bertujuan untuk
menghasilkan profit (laba). Suatu perusahaan dikatakan menghasilkan laba
apabila total penerimaan pada suatu periode (Total Revenues) lebih besar dari
total biaya (Total Costs) pada periode yang sama. Laba
merupakan daya tarik utama untuk melakukan kegiatan bisnis, sehingga melalui
laba pelaku bisnis dapat mengembangkan skala usahanya untuk meningkatkan laba
yang lebih besar.
Berdasarkan dari
beberapa pendapat para ahli atau pakar, saya mencoba mencoba menyimpulkan bahwa
bisnis merupakan kegiatan yang dilakukan baik oleh individu maupun sekelompok
orang dalam suatu organisasi untuk menciptakan nilai (value) melalui
produksi barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan masyarakat serta memperoleh
keuntungan melalui transaksi atau jual beli. Oleh karena itu dapat dikatakan
bahwa bisnis mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
1. Merupakan kegiatan
individu atau kelompok.
2. Terorganisasi (adanya
manajemen).
3. Memproduksi barang
atau jasa.
4. Menciptakan nilai.
5. Produksi dihasilkan
untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
6. Melakukan transaksi
atau pertukaran
7. Mendapatkan laba
(keuntungan) dari kegiatannya.
Dari ciri-ciri
tersebut diatas, apakah yang dilakukan oleh kawan saya yang berjualan pulsa hp
serta jasa perantara pembayaran listrik, telpon, pam dan lain-lain bisa
dikatakan sebagai bisnis ?. Jelas ia memperlihatkan hampir semua ciri-ciri
tersebut diatas. Namun bagaimana dengan ciri kedua, yaitu adanya manajemen.
Terus terang saya lupa menanyakan hal ini kepada kawan saya karena saya
kemudian asyik dengan peluang prospek “bisnis” tersebut di komplek perumahan,
apalagi jika jenis barang atau jasanya ditambah dengan gas dan aqua galon.
Persamaan dan Perbedaan yang terdapat dalam Definisi
1. Persamaan pada umumya definisi
bisnis yang dikutip oleh para ahli bisnis cenderung sama yakni
bisnis adalah kegiatan usaha yang terorganisasi untuk menghasilkan barang atau
jasa untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Dan bertujuan menghasilkan profit
(laba), yang kemudian laba tersebut digunakan untuk usaha meningkatkan laba
atau perusahaan yang lebih besar lagi.
2. Perbedaan definisi yang dikutip
para ahli bisnis tidak begitu menonjol. hanya terdapat perbedaan dalam kutipan
“Hughes dan Kapoor” dengan yang lain terdapat pernyataan “orang yang
mengusahakan uang dan waktunya dengan menanggung resiko artinya bisnis
itu mengandung resiko yang harus ditanggung oleh pelaku bisnis tersebut yakni laba
atau rugi
3. Klasifikasi Bisnis terdiri dari
berbagai macam tipe, dan, sebagai akibatnya, bisnis dapat dikelompokkan dengan
cara yang berbeda-beda. Satu dari banyak cara yang dapat digunakan adalah
dengan mengelompokkan bisnis berdasarkan aktivitas yang dilakukannya dalam
menghasilkan keuntungan.
4. Manufaktur adalah bisnis yang
memproduksi produk yang berasal dari barang mentah atau komponen-komponen,
kemudian dijual untuk mendapatkan keuntungan. Contoh manufaktur adalah
perusahaan yang memproduksi barang fisik seperti mobil atau pipa.
5. Bisnis jasa adalah bisnis yang
menghasilkan barang intangible, dan mendapatkan keuntungan dengan cara meminta
bayaran atas jasa yang mereka berikan. Contoh bisnis jasa adalah konsultan dan
psikolog.
6. Pengecer dan
distributor
adalah pihak yang berperan sebagai perantara barang antara produsen dengan
konsumen. Kebanyakan toko dan perusahaan yang berorientasi-konsumen adalah
distributor atau pengecer. lihat pula: Waralaba
7. Bisnis pertanian dan
pertambangan
adalah bisnis yang memproduksi barang-barang mentah, seperti tanaman atau
mineral tambang.
8. Bisnis finansial adalah bisnis yang
mendapatkan keuntungan dari investasi dan pengelolaan modal.
9. Bisnis informasi adalah bisnis
menghasilkan keuntungan terutama dari pejualan-kembali properti intelektual
(intelellectual property).
10. Utilitas adalah bisnis yang
mengoperasikan jasa untuk publik, seperti listrik dan air, dan biasanya didanai
oleh pemerintah.
11. Bisnis real estate adalah bisnis yang
menghasilkan keuntungan dengan cara menjual, menyewakan, dan mengembangkan
properti, rumah, dan bangunan.
12. Bisnis transportasi adalah bisnis yang
mendapatkan keuntungan dengan cara mengantarkan barang atau individu dari
sebuah lokasi ke lokasi yang lain.
B. Tujuan kebijakan
bisnis
ü Melindungi usaha
kecil dan menengah.
Kebijakan
bisnis dibuat untuk melindungi usaha kecil dan menengah, karena mayoritas
bisnis di Negara kita ini di dominasi oleh usaha-usaha menengah ke atas.
Kebijakan ini berguna u ntuk mencegah usaha kecil tersingkir dan tidak
mempunyai lahan atau wilayah berusaha. Padahal justru usaha kecil ini yang
perlu dikembangkan sehingga bisa menjadi lebih besar dan mempunnyai daya saing.
ü Melindungi lingkungan
hidup sekitarnya.
Melakukan
bisnis atau usaha di Negara kita ini memiliki aturan, dan itu diharuskan.
Aturan tersebut antara lain adalah tujuannya untuk tidak merusak atau memberi
dampak negative kepada lingkungan hidup sekitar wilayah tempat usaha
tersebut.Tidak dibenarkan jika membuang limbah ke tempat yang dimanfaatkan oleh
penduduk sekitar, seperti sungai. Dengan adanya kebijakan ini, maka para
pebisnis juga akan meminimalisasikan dampak negative yang nantinya akan
berimbas kepada penduduk dan lingkungan hidup sekitarnya.
ü Melindungi konsumen.
Bisnis
yang baik adalah usaha bisnis yang mementingkan pelayanan kepada konsumen.
Konsumen adalah raja yang perlu dilindungi. Konsumen jangan sampai dirugikan
atau dikecewakan oleh karena mengkonsumsi jasa atau barang yang diproduksi dari
para pebisnis tersebut. Segala yang diberikan kepada konsumen haruslah yang
terbaik dan pelayannya pun harus prima. Jika konsumen merasa dilindungi dan
mendapatkan yang terbaik dari para pebisnis tersebut, konsumen tidak
segan-segan bekerja sama kembali.
ü Pendapatan
pemerintah.
Banyaknya
bisnis yang beroperasi di Negara kita ini tentunya juga memberikan keuntungan
bagi Negara kita juga. Bisnis yang beroperassi memiliki kewajiban untuk
membayar pajak kepada pemerintah. Inilah yang sering kita sebut dengan devisa.
Semakin banyak untung/laba yang diperoleh suatu uasaha bisnis, semakin besar
pula ia harus membayar pajak Negara demikian sebaliknya. Devisa yang diperoleh
tersebut digunakan lagi oleh pemerintah untuk melakukan pembangunan di
tiap-tiap wilayah di Negara kita ini. Namun sering terjadi penyelewengan
terhadap uang yang seharusnya menjadi hak rakyat ini (korupsi).
Kebijakan bisnis
bertujuan untuk mencapai stablisasi ekonomi yang dapat diukur dengan
a. Kesempatan Kerja
Semakin
besar gairah untuk berusaha, maka akan mengakibatkan peningkatan produksi.
Peningkatan produksi ini akan diikuti dengan kebutuhan tenaga kerja. Hal ini
berarti akan terjadinya peningkatan kesempatan kerja dan kesehjateraan
karyawan.
Menurut
kesimpulan saya semakin kita banyak berusaha meningkatkan produksi kita dapat
membuka byk kesempatan lapangan pekerjaan dan tentunya pun dapat menguntungkann
kita karena meningkatnya produksi.
b. Kestabilan harga
Apabila
kestablian harga tercapai maka akan menimbulkan kepercyaan di masyarakat.
Masyarakat percaya bahwa barang yang mereka beli sekarang akan sama dengan
harga yang akan masa depan.
Menurut
kesimpulan saya apabila harga tetap stabil dan tak berubah karena berbagai
faktor akan membuat masyarakat akan lebih percaya bahwa harga terseut akan
terus seperti itu samapi kapanpun.dan pastinya mereka akan terus membeli produk
kita
c. Neraca Pembayaran
Internasional
Neraca pembayaran internasional yang seimbang menunjukkan stabilisasi ekonomi di suatu Negara. Agar neraca pembayaran internasional seimbang, maka pemerintah sering melakukan kebijakan-kebijakan moneter.
Neraca pembayaran internasional yang seimbang menunjukkan stabilisasi ekonomi di suatu Negara. Agar neraca pembayaran internasional seimbang, maka pemerintah sering melakukan kebijakan-kebijakan moneter.
C. Sistem Perekonomian
dan sistem pasar
Jenis-jenis sistem
perekonomian :
1. Sistem ekonomi
tradisional
Merupakan
sistem ekonomi yang diterapkan dengan keadaanya yang tradisional. Sesuai dengan
keadaannya yang tradisional, corak perekonomiannya pun bersifat tradisional.
Tekhnik produksi dipelajari secara turun-temurun. Umumnya produksi lebih
mengandalkan alam dan tenaga kerja. Hasil pproduksi pun terbatas hanya untuk
keluarga dan kelompok.
2. Sistem ekonomi
komando
Biasa
dissebut sistem ekonomi pusat/perencanaan, peran pemerintah sangat dominan.
Sedangkan paeran masyarakat atau pihak swasta sangat kecil. Pada sistem ini
pemerintah menentukan babrang dan jasa apa yang akan diproduksi dengan cara
atau metode bagaimana barang tersebut diproduksi, serta kepada siapa dan untuk
siapa baranng tersebut dioroduksi.
3. Sistem ekonomi pasar
Merupakan
kebalikan dari sistem ekonomi komando. Pada sistem ekonmi psar kegiatan ekonomi
produksi, distribusi, dan konsumsi dilakukan oleh pihak swasta. Pemerintah
hanya mengawasi dan melakukan kegiatan ekonomi yang berhubungan dengan
penyelenggaraan negara.
4. Sistem ekonomi
campuran
Dalam
sistem ekonomi campuran pemerintah dn swasta (masyarakat) saling berinteraksi
dalam memcahkan masalah ekonomi, kegiatan ekonomi masyarakat diserahkan kepada
kekuatan pasar anmun sampai batas tertentu pemerintah tetap melakukakn kendali
dan campur tangan. Tujuan pemerintahh melakuakan hal terrsebut agar perkonomian
tidak lepas kendali sama sekali dan tidak menguntungkan pemillik modal besar.
D. Kesempatan bisnis dan
usaha
Dalam
berbisnis kita harus banyak melihat kesempatan dan peluang yang ada sekecil
apapun itu. Seperti dapat kita telaah dari masyarakat sekitar kita, kita dapat
melakukan reset sendiri apa saja yang dibutuhkan oleh masyarakat sekitar. Dan
dari segi lokasi kita dapat meninjau apakah yang dapat kita ciptakan dalam
lokasi tempat tinggal atau lokasi lainnnya. Sebagai contoh didaerah pedalam
para masyarakat masih berjalan tanpa menggunakan alas kaki alangkah bagusnya
apabila kita memproduksi sendal dan mendristibusikannya disana. Pasti akan
sangat berpeluang emas bukan? Dari segi selera pun bisa dapat kita tinjau balik
seperti dalam lingkungan kampus yang pasti sebagian anak menggunakan laptop
atau notenook kita dapat membuat case tempat laptop tersebut sesuai selera
mereka.
E. Unsur-unsur penting
dalam aktivitas ekonomi
ü Keinginan manusia:
semuanya berawal dari hati dengan didasari dengan niat lalu diikuti dengan
keinginan.
ü Sumber-sumber daya
baik SDA ataupun SDM: Sumber disini bisa berarti menjadi modal Kita atu sebagai
investasi, contoh dari SDA adalah seperti air, udara, tanah dll. Contoh: SDM
adalah tenaga kerja manusia.
ü Pengetahuan yang luas:
jika ingin berusaha khuususnya dalam bidang ekonomi kia memerlukan setidaknya
sedikit ilmu tentang ekonomi agar kita tidak kalah sing dengan yg Lain.
ü Mitra ataupun kolega:
kalo kita tidak mempunyai mitra ataupun yg biasa dissebut dgn Kerabat aktivitas
kita tiidak akan maju dan tidak akan dpt berkembang krn tdk memiliki Pendapat
atupun masukan.
F. Hakikat Bisnis
Apa sih sebenarnya
hakekat dari sebuah bisnis?
1. bahwa dalam bisnis
itu ada pertukaran produk dan uang, singkat kata terjadi jual beli. Jadi sebuah
bisnis, dikatakan real sebuah bisnis, jika ada proses ini. Kalo tidak berarti
bukan bisnis namanya.
2. bahwa bisnis sesungguhnya
adalah membantu memberikan nilai tambah dan nilai manfaat yang kita miliki
untuk menolong orang lain memecahkan persoalan yang dihadapinya. Dan pastinya
saling menguntungkan bagi kedua pihaknya, bagi si ppembisnis dan si mitra
pembisnis tersebut. Setelah direnungi ternyata hal ini benar adanya. Satu
contoh: bisnis rumah makan. Nilai tambah yang dimiliki owner: kemampuan
menyajikan makanan yang lezat dan bergizi. Tentu nilai tambah ini akan
bermanfaat bagi orang lain yang sedang lapar (masalah). Jadi, sebuah bisnis
yang baik HARUSLAH MEMBERI MANFAAT dan NILAI TAMBAH BAGI ORANG LAIN
G. Mengapa harus belajar
bisnis
Sebagai
mahasiswa jurusan ekonomi yg memang selalu berhubungan dengan bisnis ya tentu
saja wajib mempelajarinya karena bisnis adalah kegiatan yg sangat menguntungkan
yang banyak dilakukan oleh hampir seluruh manusia dimuka bumi inni. Tidak hanya
menguntungkan satu pihak namun bagi kedua belah pihak. Jadi hal yang paling
menjanjikan ntuk mendapatkan keuntungan yg banyak adalah dengan cara berbisnis.
Dan tentunya tidak sembarangan berbisnis saja dibuuthkan skill dan kemampuan
serta pengalaman. Dengan berbisnis kita pun dapat menambah pendapatan negara
dari pajak yang dihasilkan.
Sumber:
v Wikipedia.org ; Googling; Kamus Lengkap Bahasa
Inggris;
v Organisations and the Business
Environment, Second Edition by David Campbell, Tom Craig.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar dan Saran dari Kawan-kawan sekalian sangat Saya Harapkan...